Bisakah engkau sabar ? bisakah engkau sadar ?
Kaum riders…yuuk kita ngobrol santai mengenai tag line saya
di atas. Kesampingkan kemungkinan rasa kesal atau antipati yang mungkin timbul .
Kita perlu bersama-sama dalam hal ini.
Ini khusus di Jakarta…
Sering dan sudah jadi pemandangan biasa, kita melihat banyak penunggang motor yang
masuk jalur busway. Dari banyak alasan yang sering mereka bilang, masalah kemacetanlah yang paling sering di
ungkap. Saya pribadi mungkin mencoba untuk maklum, karena orang punyak banyak
kepentingan dan urgensi. Kali-kali darurat pikir saya. Namun yang sulit saya
pahami adalah banyak dari mereka tetap mengambil jalur busway walau jalur jalan
utama lengang. Apa ini akhirnya menjadi watak dan kebiasaan? Sueerr.. saya benar-benar melihat pecundang sejati
setiap kali menemukan pemandangan itu. Nah… saya ingin mengajak para sahabat (
yang mau ) untuk memahami dua hal kecil soal itu.
1. Tujuan jalur itu di bangun
Tentunya agar memberi kemudahan bagi banyak
saudara kita yang mungkin belum
beruntung memiliki kendaraan sendiri seperti keberuntungan yang kita miliki. Para
saudara kita ini, dari berbagai kepentingan diharapkan agar tiba di tujuan
dengan cepat.
2. Rasa syukur
Merasa lebih beruntung akan mendatangkan rasa syukur dan bijak.
Rasa syukur akan keberuntungan ini pasti mampu mengalahkan panas terik di tengah kemacetan
lalu lintas Jakarta dengan hati yang
lega dan rela.
Dua hal ini semoga mendatangkan kesabaran dan kesadaran
untuk tidak menerobos jalur busway. Biarlah jalur itu dipakai oleh mereka yang memang
berhak. Yuuk…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar