Ada banyak hal yang mempengaruhi typikal orang dalam berkendara.
Hampir setiap orang mungkin memiliki cara yang berbeda. Ya memang pasti akan
berbeda, karena berkendara pasti sangat di pengaruhi oleh siapa pengemudinya,
apa kepentingannya, pengalamannya dan bagaimana kondisi emosionalnya saat itu. Tentunya
ini akan mempengaruhi setiap keputusan
yang di ambilnya dalam mengemudi.
Saya menulis hal ini sebagai share, untuk menjadi bekal bagi kaum riders. Karena mengingat menunggang
motor saat ini bisa menjadi bermanfaat atau sebaliknya..
Dari jalanan saya menimba pengalaman. Melihat banyak model
dan type penunggang kuda besi. Kadang menjadi mudah membaca karakter
pengemudinya dari cara dia berkendara. Bagi saya sangat absolute egois
seseorang yang berkendara santai di jalur busway di Jakarta, walaupun saat itu jalur jalan utama sedang lengang. Dan itu
sering terjadi. Dan orang juga bisa menuduh
saya kurang kerjaan saat melihat saya
membunyikan klakson berulang-ulang saat melihat peristiwa seperti itu….biarlah….
Semuanya akan bermula pada saat kita mengambil keputusan
pada saat melakukan sesuatu pada waktu
berkendara. Menerobos lampu merah, ngebut gila-gilaan, zig-zag tanpa arah
karena ingin mengitimidasi jalanan, melanggar rambu dan merugikan orang, atau bisa
berkendara dengan lebih sopan, mematuhi rambu, kencang terukur dan
hati-hati..atau hal-hal lainnya…sekali lagi sebuah keputusan yang memulainya.
Apa yang memicu sebuah keputusan dalam berkendara ?
1.
Kepentingan
Kepentingan yang memulai niat kita
berkendara dan menetapkan tujuannya
2.
Rencana
Rencana yang akan membuat kita memilih waktu, jalur, kecepatan, dan tempat
3.
Emosi
Kondisi emosi akan mempengaruhi cara kita mengatasi berbagai
hal dalam berkendara
4.
Pengalaman
Pengalaman akan membuat kita memiliki
pengetahuan yang menjadi pertimbangan utama saat kita merespon sesuatu
5.
Skill
Skill berkendara akan menjadikan kita membuat
kondisi menjadi lebih baik
Ok kaum riders….lima hal ini akan susah dipahami. Bukan ingin
membuat materi seminar, tapi saya akan memberikan contoh lewat sebuah analogi.
Pada saat anda akan pergi kerja ( 1 ) pagi hari. Karena ini hari senin anda tau
jalanan pasti ramai dan di beberapa titik pasti macet, anda mengambil jalur lingkar yang sebenarnya lebih jauh
namun mungkin lebih lengang. Apalagi masih pagi, yah.. masih cukup waktu untuk
sampai ke kantor ( 2 ) .
Namun tidak seperti biasa jalur ini pun sedikit padat. Jalur yang biasanya lancar
di beberapa titik agak tersendat. Dan parahnya lagi kok waktu berjalan begitu cepat ? Di beberapa blok jalan yang tersendat terlihat
banyak orang menerobos lampu merah dan naik ke trotoar. Kondisi mulai
menguatirkan, jangan-jangan nanti akan terlambat ( 3 ) . Tapi sudahlah..kuatir
resiko di tilang, kecelakaan atau kesadaran bahwa mengambil jalur yang tidak semestinya
berarti merampas hak-hak orang lain. Membuat
anda mengambil keputusan bijak, tetap dijalur utama dan tetap setia pada aturan ( 4 ) keputusan bijak selalu di latar belakang
pengalaman seseorang. Pernah kecelakaan… Dari kecil diajari jujur…tau bahwa
melanggar hukum itu beresiko…dan berbagai pengalaman dan pengetahuan lainnya. Akhirnya dengan keputusan itu anda memilih untuk
mengatasi kondisi dengan memaksimalkan kemampuan berkendara yang anda punya ( 5 ). Manuver,
membelah kepadatan lalu lintas, sedikit zig-zag di antara kendaraan, dan
bergembira mendapatkan sebuah tantangan…haaaa…… soal sampai di kantor terlambat
itu soal lain..hehehe…
Nah ..kaum riders..udah cukup dipahami kan ? Jadi ini selalu akan menjadi dasar model
berkendara. Jika kita melihat seseorang
berkendara ugal-ugalan, berarti kita melihat 5 hal tadi sedang bekerja,
namun tidak bekerja dengan format yang positif.
Oleh karena itu milikilah kepentingan yang baik, rencana
yang akurat, emosi yang stabil, pengalaman yang kaya,dan skill yang mumpuni. Niscaya
kita akan selalu mengambil keputusan yang cocok dan berkendara akan jadi sangat
nyaman…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar